Please use this identifier to cite or link to this item: http://repo.unhi.ac.id/jspui/handle/123456789/35
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDrs. I Putu Sarjana, M.Si-
dc.date.accessioned2019-09-18T07:20:19Z-
dc.date.available2019-09-18T07:20:19Z-
dc.date.issued2012-
dc.identifier.urihttp://localhost/jspui/handle/123456789/35-
dc.description.abstractAgama Hindu mengajarkan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Segala sesautu yang ada atau yang mungkin akan ada adalah merupakan manifestasi Tuhan. Manusia dalam ajaran agama Hindu terbentuk atas badan kasar (stula sarira) dan badan halus (suksma sarira). Demi kelangsungan hidupnya manusia harus berbuat atau bekerja, dalam bekerja tersebut ada dua hasil yang diakibatkan oleh prilaku manusia yaitu baik dan buruk. Perbuatan baik dan buruk terasebut disebut dengan karma, baik dan buruknya karma manusia ini akan berakibat pada hidup dan kehidupan manusia baik dalam keadaan yang sekarang, masa lalu dan masa yang akan datang. Selama manusia tidak memahami akan realitas yang sebenarnya tentang hakekat kehidupan selama itu pula manusia tetap dalam lingkaran samsara/reinkarnasi, dan proses reinkarnasi ini selalu akan ditenkan oleh karma tersebut. Selama manusia masih terikat akan hal-hal yang bersifat keduawian tersebut membelenggu manusia selalu dihadapkan kepada kealpaan dan awidya, barang siapa yang bisa melepaskan dari awidya tersebut merekalah yang akan bisa dan tahu tentang hakekat kehidupan ini. Dari masalah-masalah tersebutlah yang menggugah penulis untuk mencoba mengangkat masalah-masalah tersebut ke dalam sebuah tulisan ini. Dalam mengungkapkan masalah yang diteliti tersebut penulis mempergunakan metoda pendekatan yakni dari proses awal mempergunakan metoda pengumpulan data dengan data kepustakaan dan setelah dikumpulkan data tersebut diolah dengan teknik analisis deskriptif. Dari hasil pembahasan didapatkan bahwa agama Hindu secara tegas mengajarkan bahwa makna kehidupan bagi manusia Hindu adalah manusia harus mampu mewujudkan tujuan kehidupan yang digariskan oleh tujuan agama yaitu Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma yakni terbentuknya manusia Hindu yang bahagia di dunia dan bahagia di alam alam suarga. Untuk mewujudkan tujuan hidup seperti itu manusia harus memaknai hidup ini sebagai sebuah hakekat kehidupan yang selalu berdasarkan pada dharmaning kehidupan yakni berpedoman pada Catur Purusartha sebagai tujuan hidup yang dilakukan dengan jalan menempuh Catur Marga. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hidup yang singkat ini haruslah dimaknai dengan selalu berbuat yang didasarkan atas dharma yang telah digariskan dalam Catur Asrama, Catur Purusartha dan Catur Marga.en_US
dc.publisherUNHI Pressen_US
dc.subjectmakna kehidupanen_US
dc.subjectagama hinduen_US
dc.titleMAKNA KEHIDUPAN MENURUT AJARAN AGAMA HINDUen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:HASIL PENELITIAN

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
MAKNA KEHIDUPAN MENURUT AJARAN AGAMA HINDU.pdf488.52 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.