PERKAWINAN PADA GELAHANG : PERSPEKTIF HUKUM HINDU

Abstract

Penelitian ini berjudul Perkawinan Pada Gelahang: Perspektif Hukum Hindu. Penelitian ini dilatarbelangi adanya perkembambangan perkawinan pada gelahang di Bali, secara sosiologis dan adat Bali perkawinan pada gelahang telah banyak dilakukan, namun perlu dikaji landasan filosofis dan yuridisnya terkait dengan peraturan Undang-Undang Perkawinan serta Hukum Hindu yang termasuk di dalamnya. Penelitian ini menitikberatkan pada 5 (lima) rumusan masalah, antara lain: 1) Apakah landasan dan tujuan perkawinan pada gelahang?, 2) Bagaimanakah pelaksanaan perkawinan pada gelahang dalam masyarakat Hindu Di Bali bertentangan dengan Hukum Hindu, dan 3) Bagaimanakah implikasi perkawinan pada gelahang ?. Permasalahan tersebut dikaji denga 4 (empat) teori sebagai pisau analisanya, yakni teori fungsional struktural, teori religi, teori simbol, dan teori perubahan hukum. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan sumber datanya berasal dari data kepustakaan dan data lapangan yang kemudian diolah dan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Perkawinan pada gelahang tidak bertentangan dengan hukum Hindu, karena memiliki landasan filosofis, landasan yuridis dan landasan sosiologis, 2) Pelaksanaan perkawinan pada gelahang dilaksanakan ritual agama natab di 2 (dua) tempat, baik di tempat laki-laki dan perempuan tanpa upacara mepamit kemudian dilanjutkan dengan adanya kesepakatan dari masing-masing pihak terkait status anak dan swadikara dan swadharma masing-masing, dan 3) Terdapat implikasi perkawinan pada gelahang baik implikasi secara ritual keagamaan, implikasi yuridis dan implikasi sosiologis. Kata Kunci: